A. Data – data yang dibutuhkan atau indicator – indicator penting untuk menentukan pemberian makanan peralihan sebagai berikut :
· Kondisi Klinis Pasien
· Riwayat Gizi : Status gizi, Kebutuhan gizi, Intake zat gizi, rencana pemberian
· Data Biokimia yang abnormal
· Data modifikasi & cara pemberian
· Detail selang (panjang, diameter, tanggal diberikan, dll)
· Status menelan (Pasien disfagia)
· Assessment Gizi
(CREST “Clinical Resource Efficiency Support Team.2004.Guidelines for Management of Enteral Tube Feeding in Adult)
Indicator untuk pemberian makanan peralihan dari makanan parenteral menuju makanan enteral
a. fungsi GI
b. toleransi enteral (Krause’s Diet & Nutrition Theraphy, 2008)
pemberian makanan secara enteral maupun oral dapat ditolerir pasien sampai > 50% kebutuhan energi yang baik.Parenteral Nutrition dapat mulai kembali diberikan dalam 2-3 hari jika pasien tidak dapat mentoleransi secara enteral/oral jika intake <50% dari kebutuhan energi pasien. (Carol Rees Parrish.2006. The Hitchhiker’s Guide to Parenteral Nutrition Management for Adult Patients)
Indicator untuk pemberian makanan peralihan dari makanan enteral menuju makanan oral
a. nafsu makan
b. motivasi
c. kedaan keseluruhan baik (Krause’s Diet & Nutrition Theraphy, 2008)
d. Apabila pasien dapat menerima > 75 % dari kebutuhan energi secara oral.Maka dapat diturunkan pemberian enteral feeding. (David Amstrong .2005.Nutrition Support in the Hospital Patients http://fhs.mcmaster.ca/surgery/documents/nutrition.pdf diakses 18 Desember 2011 pkul 16.34 WIB) e. ketika pasien sudah mampu makan
f. tidak ada kontraindikasi untuk pasien diberikan makanan melalui oral (Sunita,2007)
B.Langkah-langkah menentukan makanan peralihan
a. hitung kebutuhan pasien dan buat rekomendasi yang tepat
b. komunikasikan dengan tim medis lain yang menangani pasien, jangan melakukan pemberian transisi feding tanpa mendiskusikan dengan tim medis lain atau dokter terkait (Nancie Herboid & Sari Edelstein. 2002. Buku Saku Nutrisi. EGC:Jakarta)
c. kembalikan pola kelaparan: agar pola makannya kembali seperti orang normal, nafsu makan membaik.
d. Pilih makanan peralihan apa yang sesuai dengan kondisi pasien
e. Bila memerlukan kombinasi : misalnya diberikannya enteral pada malam hari, apabila asupan dari oral pada siang hari tidak mencukupi dari kebutuhan gizinya.
( L, Kathleen Mahan,dkk.2008.Krause’s Food and Nutrition Therapy ed 12.Canada: Elsevier)
(Boerhan Hidajat,dkk.2006. Nutrisi Pada Kasus Bedah Anak.Surabaya: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unair RSU Dr Soetomo Surabaya)
1. C.Tujuan dari pemberian makanan peralihan
- untuk penyesuaian kemampuan alat cerna dalam penerimaan makanan
- menghindari terjadinya kekurangan gizi dan defisiensi mikronutrient(Widodo, Universitas Muhammadyah Suarakarta 2010)
- mengurangi atau memperpendek masa rawat
- mempercepat proses penyembuhan
- mengurangi terjadinya komplikasi
- menurunkan angka mortalitas
- memperbaiki status gizi (Etik Sulistyowati, Tim Asuhan Nutrisi)
- dukungan gizi sesuai keaadaan klinis pasien. (Berdanier, 2008)
- Meningkatkan nafsu makan pasien secara normal
- Mendorong peningkatan asupan secara oral sehingga ketergantungan pada pemberian makanan dengan tube feeding dapat dikurangi
D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian makanan peralihan
- energy disesuaikan kebutuhan sesuai dengan komplikasi penyakit
- jenis dietnya disesuaikan dengan kemampuan pencernaan pasien
- frekuensi pemberian disesuaikan dengan kondisi pasien
- bahan makanan yang diberikan disesuaikan dengan keadaan alergi pasien (Widodo, Universitas Muhammadyah Suarakarta 2010)
- perubahan konsistensi, penambahan/pengurangan energi, penambahan/pengurangan jenis makanan, perubahan jumlah & frekwensi makan, pantangan alergi. (Nancie Herboid & Sari Edelstein. 2002. Buku Saku Nutrisi. EGC:Jakarta)
- pemberian makanan transisi dilakukan secara bertahap. Tunggu sampai pasien dapat menerima makanan transisi sesuai indikator yang sudah ditetapkan. Baru kemudian dilakukan penurunan asupan makanan dari pemberian makanan sebelumnya. (David Amstrong .2005.Nutrition Support in the Hospital Patients http://fhs.mcmaster.ca/surgery/documents/nutrition.pdf diakses 18 Desember 2011 pkul 16.34 WIB) - Peningkatan / penurunan asupan dalam jangka waktu tertentu
- Munculnya ketidaktoleransian terhadap makanan peralihan
- pada peralihan enteral-oral adalah jenis KH. KH yang manis dengan osmolaritas tinggi dapat menyebabkan intoleransi GIT.
E. E. Waktu pemberian makanan peralihan pada pasien
parenteral-enteral : 2-3 hr (Nancie Herboid & Sari Edelstein. 2002. Buku Saku Nutrisi. EGC:Jakarta)
parenteral-enteral : jika pasien mampu menerima peningkatan enteral sebesar 25-30 ml/jam tiap 8-24 jam maka pemberian parenteral bisa dihentikan (Krause)
Untuk makanan cair jernih : 1-2 hari, Cair penuh : maksimal 3 hr, Cair kental : 2-3 hari (Textbook Penatalaksanan diet di RS.2007.RSHS); makanan saring : diberikan 1-3 hari (Almatzier, Sunita. 2006: Penuntun Diet. Jakarta.)
F. Monitoring pemberian makan transisi dari enteral ke oral
§ Asupan Oral
Grafik makanan dapat digunakan untuk merekam asupan oral pasien. Energi, protein dan cairan intake dipantau oleh ahli gizi dengan membandingkan dengan syarat diet pasien. Misalnya menghitung persentase intake makanan yang dipenuhi melalui oral. Pemberian tube feeding hrus diturunkan ketika asupan oral meningkat.
§ Keseimbangan cairan
Ketika volume pemberian tube feeding berkurang, penting untuk memantau masukan cairan pasien untuk memastikan bahwa kebutuhan cairan sudah terpenuhi. Peningkatan pemberian cairan melalui tube feeding dianjurkan apabila asupan cairan secara oral tidak memadai.Hal ini sangat umum ketika diet oral memiliki bentuk dan tekstur yang dimodifikasi . Perubahan cairan perlu diperhatikan pada pemberian makanan transisi.
§ Fungsi Mencerna / mengunyah
Sering terjadi dysfagia pada pasien.Maka dari itu perlu kolaborasi dengan tim medis lain terkait bagaimana fungsi menelan pasien dan saran mengenai tekstur dan konsistensi diet oral untuk meminimalkan terjadi aspirasi. hubungan erat, untuk memastikan koordinasi yang sukses enteral dan oral makan bagi pasien
G. Indikasi dan kontraindikasi makanan peralihan
Parenteral ke enteral
§ Indikasi pemberian makanan dari Parenteral ke Enteral :
- Adanya pengembalian fungsi usus / motilitas dari GIT
§ Kontraindikasi pemberian makanan dari Parenteral ke Enteral :
- Overfeeding
- Overhydration
( L.Baytieh,dkk.2004.Principal & Guidelines for Adult and Pediatrics Burn Patient Management.
pemberian enteral ke oral
Indikasi :
- Kebutuhan gizi terpenuhi melalui rute oral
- Resiko pemberian tube feeding telah melampaui manfaat.Maksudnya pemberian enteral menyebabkan overfeeding .
- Tidak ada gangguan menelan.
Kontraindikasinya :
- Adanya defisit energy
- Adanya ketidaktoleransian dari pasien